KETERANGAN KEGIATAN ACARA : ZOOMINAR NGOBROL SANTAI KREATOR ACARA : DIAN WAKTU : MINGGU, 01 NOPEMBER 2020 Jam 08.00 – 10.00 WIB TEMA ACARA : KENALAN DENGAN SISTEM SENSOMOTORIK ORAL/ FEEDING PEMATERI : PIPIT PUSPITASARI
PERTANYAAN YANG ADA PADA G-FORM BAGIAN 2/2
SOALAN NO 14 s/d 21
- Jika anak usia 20 bulan sering emosi kalau melakukan sesuatu yang tidak pas menurutnya, apakah itu termasuk gangguan? (Misal: saat menyusun lego tapi malah hancur karena kurang pas, lalu emosi dengan melempar lego) Dan bagaimana cara memperbaikinya?
- Jika saya menggunakan kacamata sensomotorik, maka anak-anak usia dibawah 2 tahun yang seringkali emosi seperti dalam situasi di atas, sangat mungkin memiliki karakteristik sensori yang mengalami ‘hambatan’. Hanya saja ketika derajatnya rendah, hal tersebut tidak mewujud menjadi gangguan-berarti, yang akhirnya bisa saja melenakan kita bahwa itu ‘okay’.
- Dan untuk situasi seperti ini, bisa saja sesederhana kita menambahkan sentuhan tertentu di lengan atau punggung untuk membantu proses optimalisasi pematangan sistem proprioseptif-nya.
- Anak-anak kesal ketika sesuatu berjalan tidak semestinya. Tetapi jika “kita sebagai pengasuh primer” MERASA bahwa emosi-nya seperti berlebihan, menurut saya “cari tahu lebih mendalam”.
- Tetapi juga, dalam gaya pengasuhan yang berbeda, mungkin saja itu hanya “situasional”.
- Anak sudah mau berdiri ditembok tp blm mau belajar merangkak padahal usia udah 2 tahun lebih, riwayat kejang waktu kecil, jadi terapi apa yg harus dilakukan biar cepat berjalan?
- Kejang sering dihubungkan dengan salah satu variabel ‘penyebab’ munculnya kerusakan di area otak. Tetapi saya tidak mendalami wawasan ini lebih mendalam.
- Again, jika saya melihatnya dari kacamata sensomotorik. Maka ketika anak MELEWATI sebuah tahapan seperti merangkak, adalah sebuah strategi kompensasi. Kompensasi itu istilah yang merujuk pada makna yang saya istilahkan (agar mudah dipahami) sebagai gerakan sistem otot sekunder akibat dari gerakan sistem otot primer tidak berfungsi.
- Tetapi tidak semua gerak kompensasi pasti buruk, karena itu adalah strategi sehat yang dilakukan oleh tubuh kita agar tetap fungsional.
- Hanya yang perlu diamati adalah, ketika anak kita memiliki isu motorik yang terlambat, jelas bahwa gerak kompensasi seringkali dijadikan pintu masuk dalam melakukan proses pendampingan treatment oleh kami.
- Untuk soalan apa yang harus dilakukan, hmm: terapi, karena usia berjalan ada di usia 12 bulan-14 bulan. Segeralah, mumpung masih awal, dan cari dan temukan fisioterapis anak.
- Apakah anak 2,4 thn hanya bs berucap 10 kata bermakna dg 1 kata saja sekali ucap (blm tersusun satu kalimat) apa wajar? Atau perlu tindakan sesuatu untuk memperbaikinya? Oya ananda jg sering banget terjatuh, kejedot dan yg semisalnya, gerakannya kokoh tp seperti tidak memperhatikan kondisi bahwa sebelahnya ada dinding atau badannya akan terjatuh ke lantai, bukan di kasur.
- Usia 2 tahun s/d 2 tahun 11 bulan anak sudah mampu membuat frase (kalimat sederhana, kalimat tidak lengkap) misalnya: /dede makan/ dengan pengucapan yang kejelasannya 50-75% dan kosakata ekspresif (yang sudah bisa diucapkan) adalah sebanyak 50 kata.
So, jawaban saya adalah INI BENDERA KUNING.
- Dengan data tambahan soal ananda tidak aware dengan benda di sekitarnya ketika ia mobilisasi, dan sering jatuh, kejedot, adalah karakteristik proprioseptif yang belum matang. Yang dikatakan bahwa (seperti tidak memperhatikan kondisi bahwa sebelahnya ada dinding atau badannya akan terjatuh ke lantai, bukan di kasur) adalah sebuah karakteristik bahwa tubuhnya tidak memberikan informasi (sensorik) tentang keberadaannya di space (ruang) sehingga tidak ada motorik yang disampaikan untuk mengatasi situasi.
So, yes. Bawalah ke tempat terapi dan lakukan pemeriksaan lebih lanjut.
- Dari umur berapa anak dirasa sudah mengalami gangguan sensorik dalam hal ini kemampuan berbicara???
- Dari usia baru lahir sudah bisa dikenali tanda-tandanya. Spesifik ke permasalahan bicara, maka identifikasi awal adalah skill Yang dikenal dengan sebutan refleksif vokal, lalu pada usia 3-6 bulan adalah skill babbling, dan seterusnya.
- Jadi sejak usia 0 bulan identifikasi sudah bisa dilakukan.
- Namun perlu diingat bahwa, tanda awal yang dikenali BUKANLAH tiket pasti anak akan mengalami gangguan di kemudian hari. Saya kira tak ada yang berani mengatakan hal itu dengan-absolut-pasti-jadi-gangguan. Tetapi lebih menyebut sebagai tanda awal, atau karakteristik, atau bendera kuning.
- Tetapi jika saya dipertemukan dengan bayi-bayi yang teridentifikasi seperti itu, saya akan senang sekali jika ibunya mau melakukan sesuatu. Karena itu berarti buat saya “terbayang kondisinya menjadi lebih optimum” karena sejak awal kekurangannya terus di-bersamai agar bisa terus otomatis berkembang.
- Saya kira semua ibu yang memiliki anak khusus (yang sudah usia >5 thn) seperti saya, akan setuju dengan statement “lebih cepat lebih baik”.
- Sejak umur berapa anak mengeluarkan kata-kata pertamanya?
- Usia 12 bulan.
- Bagaimana cara terbaik dan tepat dlm Menstimulasi perkembangan bicara anak?
- Jalan tengah. Selalu jalan tengah. Moderat.
- Perlakukan sesuai usia perkembangannya, tetapi juga perlakukan sesuai usia kalendernya.
- Setiap tahap ada skill kritis, atau skill super penting (semuanya penting tetapi ada yang sebagai skill kritis). Sehingga ketika skill superpenting ini belum ajeg, damping skill Misalnya: usia 18 bulan skill superpentingnya adalah meniru ucapan. Maka sering-seringlah minta ia meniru kata-kata. Jangan memintanya membuat frase 2-kata meskipun ia sudah menunjukkan skill tersebut. Mengapa? karena 2-kata adalah skill yang berkembang pesat di usia 2 tahun.
- Apa yang dibutuhkan itu yang didampingi lebih banyak.
- Terapi apa yang harus dilakukan untuk anak 2,5th yang belum jelas bicaranya?
- Saya akan bilang: terapi wicara, hehehe.
- Bagaimana supaya anak betah tengkurap,mau ddk lama,dan memegang sesuatu fokus..dan bagaimana mengajari oral..dan apakah kemampuan motorik mempengaruhi oral??? Terimakasih.
- Ketika anak bayi (0-2 tahun) tidak betah melakukan sesuatu yang merupakan keterampilan dasarnya. Bagi saya adalah saatnya melihat lebih mendalam pada lembar ceklis perkembangannya. Dan lakukan sesuatu sesederhana berdiskusi atau konsultasi dengan terapis atau tenaga kesehatan yang concern di perkembangan anak.
- Semua aspek perkembangan, seperti motorik kasar, motori halus, dan motorik oral bahkan sampai pada kesehatan secara umum, kesehatan secara khusus, termasuk sistem imun, kesehatan tidur, dan lain-lain semua saling terkait. Saya pribadi cukup “mengimani” hal ini bahwa semua terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain. Tetapi bentuk akhir gangguan akan menjadi seperti apa, adalah misteri yang bisa dibilang tak ada orang yang bisa mengetahuinya dengan pasti.
- Tentang bagaimana mengajarinya, tentu tergantung dari keterampilan apa yang ingin dikembangkan. Misalnya: anak usia 18 bulan belum bisa minum menggunakan sedotan, ya latihlah menggunakan sedotan dengan cara memperkenalkan hal tersebut lebih intensif. Namun ketika progress yang diinginkan belum tercapai mungkin dibutuhkan diskusi dengan terapis yang memiliki informasi khusus tentang perkembangan aspek ini.
- Khusus soal fokus, tidak diajari fokus seperti yang diajarkan di kelas-kelas Yoga. Fokus yang sering “diobrolkan” ini adalah bahwa fokus adalah hasil akhir dari matangnya sistem sensomotorik. Maka bukan latihan fokus yang dilatih, tetapi aspek motoriknya yang dianalisa dan diberi treatment.
Sekian,
Semoga bisa menginspirasi yaaa, Ibu-ibu…